Monday, July 26, 2010

a moment of thought

I found the reason for me

To change who I used to be

A reason to start over new

And the reason is YOU.

Salam ‘alaikum. Salam buat semua.

Yeah, we all change. All of us. For better or for worse.

Persoalannya, apa penyebab kita berubah?

Ya, semua orang ada turning point in their life. It may come early, or late in life.

Doesn’t matter. Pokoknya, berubah.

Kenapa perlu berubah?

The question should be, kenapa tidak?

Kalau perubahan tu, membawa kepada kebaikan, go ahead. Kan?

Cuma jangan lupa, baby steps. Kenapa?

Sebab kita kena ingat, Allah tak kan jemu dengan ibadah kita, amal kita, perubahan kita. Tapi takut kita yang jemu. Takut kita yang tak mampu nak keep up with the change we started. Akhirnya, give up.

Dalam salah satu buku yang saya baru baca, Denyut Kasih Medik, karakter utama, Dr Muslih, apabila nampak kawan dia nak berubah kearah kebaikan, hati dia sangat curious. Tapi dia decide untuk matikan curiosity dia, instead of nurturing it. Dia tak tanya penyebab perubahan sahabat dia, despite his curiosity. Kenapa? Kerana takut tercalar hati sahabat dia, and seterusnya terus tak jadi berubah. Sangat halus ukhuwwah mereka.

Buku lain yang saya baca, Versus, memang the whole book is dedicated to changes. Kenapa versus? Sebab karakter tu perlu melawan diri sendiri. Bukan orang lain.

Yes, the hardest battle is the battle against yourself.

Change is not a crime, as long as it is for the better.

Change is hard, true, but not impossible. But do you know what is harder than change?

To keep up with the changes you’ve made.

Bukan senang nak ubah apa yang dah jadi sebati dengan diri kita. Bukan senang nak ubah apa yang selama ni makan mandi tidur kita.

We will always need help to change. Kalau tak ada siapa yang sudi hulurkan tangan, don’t worry, kita ada Dia. Penyebab perubahan kita.

Kalau kita sandarkan perubahan kita kepada Dia, kerana Dia, maka berdoalah supaya Dia membantu kita.

Tak cukup lagi ke bukti-bukti yang Dia dah bagi untuk menunjukkan bahawa sesungguhnya Dia mencintai kita? Jadi, salah ke kalau kita korbankan kepentingan diri kita, kemahuan dan nafsu kita, untuk buktikan kembali pada Dia, yang kita juga turut mencintai Dia?

Hidup ini sangat sukar, jika tak dihiasi dengan iman.

Cinta perlukan pengorbanan. Tiada cinta tanpa pengorbanan.

ps: I miss anatomy =_=”


Sekian.

No comments: