Just finished reading Anthem by Hlovate. Akhirnya, I know.
Compared to Hlovate's other books, this one is...
the same... yet so different.
And this is what's written on the last page, which I'm sure there's many out there who feels this way.
words!
...saya dalam gelap...
...dan salah siapa kalau saya tak nampak?
...kenapa orang keliling hanya pandai bising...
...tapi tak pandai menghulur tangan?
Jangan pernah judge masa lampau orang lain. Mana mungkin kita tahu jika masa lampaunya tu adalah masa depan kita.
Jangan pernah merasa kita mulia jika baju kita putih dan tak pernah bercemar noda, kalau tak pernah kita hulur tangan kepada mereka yang bergelumang lumpur dan kotor.
Jangan rasa bagus dengan hanya menggeleng kepala dan bising pada yang salah dan pincang, jika tak pernah kita singsing lengan untuk membetulkan dan membantu.
Jangan menyalahkan mereka yang larut hanyut, jika tak pernah nak cuba tarik mereka yang lemas dan tenggelam. Apatah lagi nak mengajarkan mereka berenang atau meminjamkan pelampung.
Moga hari ini, esok dan akan datang
adalah yang baik-baik je sampai ke penghujung nyawa.
Moga walau hari ini adalah hitam, kelabu dan kelam
tapi esok masih punya harapan untuk jadi pelangi seribu warna.
Minta dengan doa.
Maka,
anthem anda apa pula?
Tiba-tiba masuk mood Switchfoot
Syurga itu terlalu luas;
kenapa perlu dikedekut-kedekutkan?
- Fynn Jamal -
No comments:
Post a Comment